Fadel, setelah berjuang menahan sakitnya selama lima hari....
setelah menggenggam erat tanganku seolah2 tidak rela aku tinggalkan....
setelah tertidur dengan tenang setelah aku gendong sebelum tidurnya....
saat Fadel menggenggam tanganku |
setelah meniup2 pipiku ketika aku menggendongnya....
setelah sempat mencoba pakaian barunya yang aku beli untuknya...
setelah sempat merasakan mercy angkunya (yang sekarang sudah menyusul Fadel tepat setelah satu tahun satu bulan) menuju Bogor....
setelah sempat merasakan kasih sayang ompung, uci, mbah, angku2, uci2 om2, dan tante2nya di Bogor....
setelah sempat mengobrol beberapa saat dengan tulangnya...
setelah dibersihkan kepalanya dan diganti kain kasanya oleh ku dan ayahnya....
Fadel, si bayi hebat itu, malaikatku, akhirnya pergi........
makam Fadel yang bercahaya |
sampai ketemu di surga Nya Allah ya, sayangku.
mama dan ayah selalu mendoakan yang terbaik untuk mu.
walo udah berulang kali denger kisahnya, tapi baca tulisan ini, dalam keadaan melodramatic heart, cukup bikin mata dan idung aku, bersamaan basah.
BalasHapusAllah yubaarik fiikum, ya bunayya, ya ummu fadel, ya abu fadel...
Insya Allah kalian semua bersatu dalam nikmat jannahNya