Dan saat ini mama tiba2 kangen kamu, de Syafiyah... Kangen kamu, bang Fadel.... Kalian yg akur ya di SurgaNya Allaah... Izinkan mama melanjutkan kisah mu ya, de Syafiyah....
Hari itu, Sabtu tanggal 9 Agustus 2014 adalah jadwal kontrol kehamilan ku untuk USG. Karena memang dr sblm lebaran blom sempat utk USG. Pengen tau brp sih berat kamu skrg, nak? Mama udah ngerasa sesak banget. Mungkin kamu sudah semakin membesar ya, nak?
Dan sore itu, setelah mama dan ayah menunaikan solat ashar, kami langsung meluncur ke RSIA Ummi di Empang untuk melihat perkembangan mu. Sepanjang perjalanan mama merasa kesakitan dan ga nyaman. Rasanya ingin melahirkan aja saat itu. Mama teriak2 supaya ayahmu membawa mobil nya lebih pelan. Padahal ayahmu sudah membawa mobil dengan hati2. Bahkan mama pun udah ga sanggup memegang kakak syaura yg duduk di depan supaya tidak jatuh... Sesak sekali....
Sesampainya di RS, ayahmu langsung memanggil satpam RS utk membawa kursi roda ke dekat mobil. Mama pun didorong oleh pak satpam ke dalam RS. "Pak, pelan2 yaaaaa...." itu yg mama bilang... Karena memang sakit, nak...
Untung sesampainya di poliklinik, mama langsung mendapat giliran. Dan dokter vivi langsung kaget dengan perubahan mama yang membengkak. Dokter melakukan USG dulu. Alhamdulillaah, kamu tetap menunjukkan perkembangan yang bagus nak. Kamu itu benar2 bayi ajaib yg kuat. Berat mu sudah 1,1 kg.
Setelah itu mama dibantu suster dibawa ke laboratorium untuk dilakukan cek urin. Ada apa ya ini, batin mama dalam hati. Setelah cek urin, mama dibawa lagi ke atas utk CTG, pemeriksaan yg berhubungan dengan penyakit jantung. Lalu, suster menyuruh mama untuk menunggu hasil lab.
Lumayan lama kami menunggu, karena terpotong dengan solat magrib. Dan rasanya saat itu mama semakin sesak saja. Rasanya ingin meledak..... Kakakmu ingin tidur dalam pelukan mama... Tapi ayah tidak mengizinkan, karena ga tega melihat kondisi mama....
Setelah selesai istirahat solat magrib, mama dipanggil lagi. Kali ini tanpa masuk ke ruang dokter, mama langsung dibawa ke ruang observasi melahirkan. Mama positif preeklampsia, naaakkk.... Harus dirawat lagi saat itu juga. Kalau tidak, kemungkinan mama akan kejang lalu koma dan kemungkinan2 lain yg mengerikan....
Ya Allaah... Apalagi ini? Kenapa harus aku? Kenapa harus preeklampsia?? Apa itu???
Mama langsung ditangani oleh bidan di ruang kebidanan. Diganti baju rumah sakit, dipasang kateter, dan lagi2 harus dipasang infus. Ya Allaah, yang kemarin saja luka nya belum kering, sudah harus masuk lagi jarum infus ke tubuh mama, nak....
Pasrah... Merasa bersalah... Bingung...
Itu yang mama rasakan. Demi kamu, nak... Tak apalah...
Ayah dan kakakmu masih terlihat ceria menemani mama malam itu... Senyuman mereka lah yg menguatkan mama...
Bidan bolak balik mengecek kondisi mama. Entah obat apa yg mereka masukkan di sana sini... Tiba2 perut bawah mama terasa sakit. Dan timbul rasa ingin buang air besar juga. Bidan yg melihat mama berlumuran keringat langsung menanyakan kondisi mama. Setelah mama jelaskan, bidan langsung mengecek perut bagian bawah itu dan itu positif braxton hix alias kontraksi palsu. Lagi2 mama dimasukkan obat via anus dan minum obat juga supaya kontraksi berkurang.
Oia, tekanan darah mama mencapai 170 malam itu. Ya memang ciri2 preeklampsia adalah : tekanan darah tinggi, muka dan seluruh badan bengkak dan kandungan protein di urin positif. Dan mama termasuk preeklampsia berat.
Keesokan harinya, kepala mama pusing hebat+kunang2. Sesak pun semakin terasa. Padahal dari semalam selang oksigen sudah terpasang di hidung mama. Ayahmu selalu setia menunggui mama di RS. Dan menguatkan mama untuk selalu kuat...
Alhamdulillah setelah minum tambahan obat (lagiiiii!!!), pusing nya mereda dan mama bisa tidur nyenyak.
Senin pagi, ayahmu harus menunaikan kewajibannya untuk mencari nafkah. Untung pusing mama sudah mereda. Tapi tensi masih sekitar 140an. Dan keluhan lain muncul, pendarahan..... Ga tanggung2, darah yg keluar adalah darah segar... Dan memenuhi underpad saking banyaknya. Sore harinya uci, mbah dan kakakmu datang menjenguk mama di RS. Mereka kaget liat kondisi mama yang semakin membengkak. Lalu uci mu bilang : "kamu ga akan sembuh kalo bayi ini tidak dilahirkan. Udahlah dilahirkan saja. Toh sudah dilakukan pematangan paru. Bismillaah aja."
Bidan jaga pun berpesan begitu. Mungkin alasan dokter masih mempertahankan utk tidak segera dilahirkan adalah demi kamu, anakku. Supaya kamu lebih matang dan siap untuk dilahirkan. Tapi mama ga sanggup, naakk... Ga sanggup dengan keadaan dan obat2an yg masuk dari sana sini... Ga sanggup dengan darah yg terus keluar. Maafkan mama yaaaa.....
Akhirnya malam itu ketika dokter visit, mama menyampaikan kalau mama sudahbtidak sanggup, mohon untuk segera dilakukan operasi secar saja. Dokter langsung menjadwalkan jam 7 pagi keesokan harinya.
Ya Allaaah... Rasanya legaaa... Akhirnya akan segera berakhir sakit ini... Akhirnya aku akan segera bertemu dgn mu, nak... Dan mama pun ga tau apakah siap nanti melihatmu dengan alat di sana sini karena kamu masih terlalu muda.... Maaf ya kalau mama egois, nak...
Selasa.... 12 Agustus 2014, tepat jam 7 pagi mama masuk ruang operasi. Sendiri... Berjuang sendiri, hanya ditemani Allaah...
Obat bius pun disuntikkan ke punggung mama. Kaki mulai terasa kebas... Lalu semuanya seperti berjalan begitu cepat. Tau2 hanya dalam 15 menit setelah dokter datang, mama mendengar suara tangismu. Alhamdulillaah... Kamu sehat... Lalu mama mengantuk dan ga sadar lagi apa yg terjadi.
Ketika sadar, ruang operasi sudah sepi. Mama pun sudah mulai diangkat ke kasur untuk pemulihan. Efek bius perlahan mulai hilang. Mama menggigil. Berkali2... Dengan kondisi yang masih setengah mengantuk. Ketika perawat lewat, mama panggil. Menanyakan kapan keluarga boleh menjenguk mama?
Lalu satu2 masuk menjenguk mama. Dimulai dengan opung mu, mbah akung... Mereka bilang kamu cantik.. Walau lahir kecil, cuma 1,1 kg. Mama lega....
Lalu dilanjutkan dengan ayahmu... Datang dengan mata yg sudah berkaca2... "Ada apa ini?" batin mama...
Ayahmu dengan bijak memamerkan foto2 mu sambil menjelaskan kondisimu dengan hati2. "Paru2nya tidak kuat, dek... Dia cuma bisa bertahan selama 3 jam... Suster dan dokter sudah berusaha kuat... Ikhlasin ya dek...."
Ya Allaah... Sang pejuang cantik itu sudah diambil lagi oleh pemilikNya... Ternyata dia berjuang keras bertahan hidup selama di rahimku....
InsyaAllaah aku ikhlas, Yaa Allaah... Aku tau, dia lebih tenang dan bahagia di saming Mu... Aku tau ini skenario mu. Dan aku tau pasti selalu indah... Karena Engkau adalah sutradara terbaik.
Titip salam rindu dan maaf ku untuk bidadari kecilku Syafiyah Aisha Fahrana, Yaa Allaah... Pertemukan kami nanti di surgaMu...
Dan peri kecilku itu sekarang sudah tenang istirahat disamping abangnya yang sudah lebih dulu ke surgaNya Allaah...
Love both of you, my angels.... See you in heaven :*
blog yang isinya campur-campur. mulai dari kisah hidupku, kisah bisnis kerenku, motivasi2 yang menginspirasiku sampe tips2 keren buat para wanita. have a nice reading, guys....
assalamualaikum
selamat datang di blognya febry, inilah hidupku yang penuh dengan warna
Minggu, 24 Agustus 2014
Rabu, 20 Agustus 2014
Akhirnya Selesai Juga.......
Hari ni, 16 Agustus 2014, adalah hari ke-4 pasca lahiran.
Yah... Manusia hanya bisa berencana, tapi Allaah sang sutradara yg berhak menetukan yang terbaik. Rencana dokter, aku akan dioperasi secar di usia kehamilan 32 minggu, tepatnya 2 september 2014.
Tapi.... Allaah berkehendak lain......
Awal cerita adalah di tanggal 5 Agustus 2014, tepatnya hari selasa ba'da isya, aku dan suami sudah siap di ruang observasi melahirkan RS BMC. Bukan untuk persiapan melahirkan, tapi untuk suntik pematangan paru2 janin. Suntikan dilakukan sebanyak 4 x setiap 12 jam.
Diawali dengan suntikan jam 11 malam. Rasanyaaaa.... Lucu deh... Pas abis disuntik, terasa seperti setrum2 ringan gitu dari daerah anus ke vagina. Geliii.... Hihihihi.....
Selain suntik pematangan paru, aku pun diberikan antibiotik melalui infus. Sebelumnya dilakukan tes alergi dgn menyuntikkan antibiotik itu sedikit di bawah permukaan kulit. Nyeeerriiiiiiii......
Slama menginap di RS dua malam itu aku tidak merasakan gejala2 aneh. Hanya di malam terakhir saja nyeri kontraksi d perut bawah tiba2 kambuh tengah malam. Jadi aku pun tak bisa tidur menahan nyeri.
Kamis pagi, jam 9 pagi suntikan terakhir utk pematangan paru janin. Karena masih menunggu dokter visit, aku masih belum boleh pulang. Dan seharian itu hasil tensi darah ku agak tinggi, sekitar 130 - 140. Yaa... Ku pikir itu adalah hal wajar, mengingat malamnya aku tak bisa tidur. Ya udahlah, kita lanjutkan tidurnya di rumah saja... Begitu pikirku.
Akhirnya sekitar abis isya aku pun diberbolehkan pulang...
Semenjak itu, aku merasa badan ku tidak nyaman... Kepala ku pusing, kunang2, dan terasa agak sedikit sesak.
Keesokan harinya, aku memanggil tetangga yang biasa mengurut ku. Karena aku masih berpikir kalau ini adalah masuk angin. Tante yg ngurut aku nanya : ini kok kakinya bengkak ya?
Iya juga ya... Yg namanya hamil itu kan kaki emang bengkak, tapi kalau dibawa rebahan biasanya kembali normal. Cuma aku ga terlalu ambil pusing. Setelah selesai urut, aky mencoba untuk tidur. Kok masih belum bisa tidur nyenyak ya? Badan rasanya masih kaya penuh gitu...
Sorenya, kepalaku masih terasa pusing. Mata pun agak kunang2. Dan saluran pipis kaya diplintir2 ketika bayi bergerak. Sakiiiiiiiiiit skali rasanya.
Bahkan untuk membalikkan badan pun terasa sakit.
Keesokan harinya, Sabtu 9 Agustus 2014, aku menangis di pagi hari nya. "Apa aku sanggup ya Allaah, menahan nyeri dan rasa ga nyaman ini sampai dengan waktu rencana secar ku? Kuatkan aku ya Allaah...."
Itu yg terus aku ucapkan dalam hati.
Ya... Rencana dokter, bayi ini akan dilahirkan di usia kehamilan 32 minggu, tepatnya 2 September 2014.
Kemudian, aku ke kamar mandi untuk buang air besar dan mandi. Dan aku kageettt.... Ya ampun, muka ku bengkak amat. Leher sampe kelipet dua gini....
"Kemaren tuh suntik pematangan paru apa penggendutan badan ya?" begitu gumamku dalam hati.
Jalan bolak balik dari kamar ke kamar mandi saja terasa sangat berat.... Rasanya pantat dan vagina ku ikut membengkak, sehingga jalan pun menjadi susah...
Ya Allaah.... Ada apa ini???? Sanggup kah aku menjalani ujian mu, Yaa Allaah???
Yah... Manusia hanya bisa berencana, tapi Allaah sang sutradara yg berhak menetukan yang terbaik. Rencana dokter, aku akan dioperasi secar di usia kehamilan 32 minggu, tepatnya 2 september 2014.
Tapi.... Allaah berkehendak lain......
Awal cerita adalah di tanggal 5 Agustus 2014, tepatnya hari selasa ba'da isya, aku dan suami sudah siap di ruang observasi melahirkan RS BMC. Bukan untuk persiapan melahirkan, tapi untuk suntik pematangan paru2 janin. Suntikan dilakukan sebanyak 4 x setiap 12 jam.
Diawali dengan suntikan jam 11 malam. Rasanyaaaa.... Lucu deh... Pas abis disuntik, terasa seperti setrum2 ringan gitu dari daerah anus ke vagina. Geliii.... Hihihihi.....
Selain suntik pematangan paru, aku pun diberikan antibiotik melalui infus. Sebelumnya dilakukan tes alergi dgn menyuntikkan antibiotik itu sedikit di bawah permukaan kulit. Nyeeerriiiiiiii......
Slama menginap di RS dua malam itu aku tidak merasakan gejala2 aneh. Hanya di malam terakhir saja nyeri kontraksi d perut bawah tiba2 kambuh tengah malam. Jadi aku pun tak bisa tidur menahan nyeri.
Kamis pagi, jam 9 pagi suntikan terakhir utk pematangan paru janin. Karena masih menunggu dokter visit, aku masih belum boleh pulang. Dan seharian itu hasil tensi darah ku agak tinggi, sekitar 130 - 140. Yaa... Ku pikir itu adalah hal wajar, mengingat malamnya aku tak bisa tidur. Ya udahlah, kita lanjutkan tidurnya di rumah saja... Begitu pikirku.
Akhirnya sekitar abis isya aku pun diberbolehkan pulang...
Semenjak itu, aku merasa badan ku tidak nyaman... Kepala ku pusing, kunang2, dan terasa agak sedikit sesak.
Keesokan harinya, aku memanggil tetangga yang biasa mengurut ku. Karena aku masih berpikir kalau ini adalah masuk angin. Tante yg ngurut aku nanya : ini kok kakinya bengkak ya?
Iya juga ya... Yg namanya hamil itu kan kaki emang bengkak, tapi kalau dibawa rebahan biasanya kembali normal. Cuma aku ga terlalu ambil pusing. Setelah selesai urut, aky mencoba untuk tidur. Kok masih belum bisa tidur nyenyak ya? Badan rasanya masih kaya penuh gitu...
Sorenya, kepalaku masih terasa pusing. Mata pun agak kunang2. Dan saluran pipis kaya diplintir2 ketika bayi bergerak. Sakiiiiiiiiiit skali rasanya.
Bahkan untuk membalikkan badan pun terasa sakit.
Keesokan harinya, Sabtu 9 Agustus 2014, aku menangis di pagi hari nya. "Apa aku sanggup ya Allaah, menahan nyeri dan rasa ga nyaman ini sampai dengan waktu rencana secar ku? Kuatkan aku ya Allaah...."
Itu yg terus aku ucapkan dalam hati.
Ya... Rencana dokter, bayi ini akan dilahirkan di usia kehamilan 32 minggu, tepatnya 2 September 2014.
Kemudian, aku ke kamar mandi untuk buang air besar dan mandi. Dan aku kageettt.... Ya ampun, muka ku bengkak amat. Leher sampe kelipet dua gini....
"Kemaren tuh suntik pematangan paru apa penggendutan badan ya?" begitu gumamku dalam hati.
Jalan bolak balik dari kamar ke kamar mandi saja terasa sangat berat.... Rasanya pantat dan vagina ku ikut membengkak, sehingga jalan pun menjadi susah...
Ya Allaah.... Ada apa ini???? Sanggup kah aku menjalani ujian mu, Yaa Allaah???
Kamis, 31 Juli 2014
Renungan Pagi Ku
Pagi ni aku lagi merenung... Merenungkan apa yang akan terjadi dalam 1 bulan ke depan....
Yaaaa, jujur slama hamil ini, aku sering harap2 cemas. Kira2 apa yang akan terjadi besok ya? Maklum, kehamilan ku semakin hari semakin membesar. Dan yang ku rasakan, dengan kondisi kehamilan ku ini, banyak nyeri yg timbul. Sanggup ga ya aku menghadapi nya?
Tapi aku tau, aku harus selalu berpikiran positif.
Aku tau, ini semua cara Allaah untuk ku agar aku naik kelas.
Aku tau, Allaah sedang memperingatiku...
Aku tau, Allaah ingin aku utk selalu mengingatNya...
Aku tau, Allaah sedang mempersiapkan hadiah yg indah untuk ku...
Aahhh, andaikan manusia sudah bisa melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, aku yakin, kita ga mungkin mempunyai kepasrahan... Ga mungkin mau memperjuangkan hidup... Ga mungkin bisa ikhlas dengan takdirNya... Ga mungkin mau untuk terus berdoa dan mendekatkan diri padaNya...
Ya.... Tugas kita hanyalah terus berdoa dan berjuang untuk terus mendapatkan ridhoNya.. Tugas kita hanyalah terus optimis dan berprasangka baik padaNya...
Karena Allaah pasti akan memberikan yang kita butuhkan... Sesuatu yg indah...
Di mana suatu saat, ketika kita kilas balik mengingat perjuangan ini, kita akan terus bersyukur dan berterima kasih padaNya...
Aahhh.... Allaah.... Maafkan klo aku masih sering mengeluh... Kuatkan aku dengan segala ujian2mu... Ikhlaskan aku, Yaa Allaah... Karena kami tau, kami sanggup...
Yaaaa, jujur slama hamil ini, aku sering harap2 cemas. Kira2 apa yang akan terjadi besok ya? Maklum, kehamilan ku semakin hari semakin membesar. Dan yang ku rasakan, dengan kondisi kehamilan ku ini, banyak nyeri yg timbul. Sanggup ga ya aku menghadapi nya?
Tapi aku tau, aku harus selalu berpikiran positif.
Aku tau, ini semua cara Allaah untuk ku agar aku naik kelas.
Aku tau, Allaah sedang memperingatiku...
Aku tau, Allaah ingin aku utk selalu mengingatNya...
Aku tau, Allaah sedang mempersiapkan hadiah yg indah untuk ku...
Aahhh, andaikan manusia sudah bisa melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, aku yakin, kita ga mungkin mempunyai kepasrahan... Ga mungkin mau memperjuangkan hidup... Ga mungkin bisa ikhlas dengan takdirNya... Ga mungkin mau untuk terus berdoa dan mendekatkan diri padaNya...
Ya.... Tugas kita hanyalah terus berdoa dan berjuang untuk terus mendapatkan ridhoNya.. Tugas kita hanyalah terus optimis dan berprasangka baik padaNya...
Karena Allaah pasti akan memberikan yang kita butuhkan... Sesuatu yg indah...
Di mana suatu saat, ketika kita kilas balik mengingat perjuangan ini, kita akan terus bersyukur dan berterima kasih padaNya...
Aahhh.... Allaah.... Maafkan klo aku masih sering mengeluh... Kuatkan aku dengan segala ujian2mu... Ikhlaskan aku, Yaa Allaah... Karena kami tau, kami sanggup...
"Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa... (Al-Baqarah 286)"
Minggu, 13 Juli 2014
Perjalanan Kehamilanku
Lagi2 ngomongin kehamilan ku....
Kemarin pas pemilu, subuh2 setelah suami mengucapkan salam selesai sholat, dia langsung membangunkan ku.
"De, bangun de... Itu udah nembus ke celana."
Ternyata darah segar sudah menembus ke celana putih ku. Langsung aku ke kamar mandi untuk membersihkannya. Ternyata setelah celana dibuka, darah segar menetes2 di lantai kamar mandi, saking banyaknya.
Stres sih.... Tapi karena gerakan baby masih ada, aku ga terlalu khawatir. Lanjut tidur lagi karena masih terasa mengantuk. Jam 7 aku terbangun lg dan reflek langsung memegang bagian belakang ku. Dan bener aja, darah lagi2 udah menembus... Kali ini hingga menodai kasur.
Ya Allaah, ada apa ini????
Suami yang biasanya lebih tenang, mendadak takut dan langsung membawaku ke UGD RS BMC.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan usg, ternyata darah berasal dari dalam rahim dikarenakan kontraksi. Dikhawatirkan kalo kami memaksa untuk pulang, tanda2 kelahiran semakin terasa. Sedangkan saat ini usia kehamilan masih 24 minggu.
Kenapa si kontraksi itu begitu hebatnya? Teman2 maupun saudara yang tidak mengetahui keadaan ku, berpendapat kalo ini dikarenakan kecapean.
NOPE! Aku full bed rest sodara2ku.
Pendarahan ini murni karena kontraksi rahim yg terus menerus. Jadi, selama ini dokter selalu meresepkan obat anti kontraksi. Namun seminggu ini dokter menyetopnya, karena dirasa kehamilan yang sudah membesar dan dianggap sudah lebih aman. Ternyata, selama seminggu itu, perut bawah ku selalu nyeri hebat. Aku ga tau kalo itu kontraksi. Aku berpikir kalo itu adalah gangguan usus, karena sempat bbrp hari aku menjalankan puasa dan sembelit akibat kurang serat.
Puncaknya pada pemilu itu, tanggal 9 Juli......
Alhamdulillah, kemarin, tanggal 13 Juli, aku sudah diperbolehkan pulang. Tapiiiiii dengan kondisi yg menurutku malah semakin menyusahkan orang rumah.
Aku harus memakai kateter di saluran pipis, dengan tujuan mengurangi keluarnya darah dan ketuban dikarenakan bolak balik kamar mandi. Ya Allaah.... Sungguh tidak nyaman rasanya. Terkadang terasa seperti sedang menahan pipis, hingga terasa nyeri. Ternyata selang kateter terlipat.
Kalo pup, tetap saya lakukan di kamar mandi dengan posisi duduk. Dan kateter ini begitu menyiksa, karena menurut suster posisinya jadi tertekan.
Dan pagi ini.... Tubuh ku udah segar. Suamiku dengan sabar membersihkan tubuhku, hingga ke sela2.
Yaaaa.... Semua dilakukan di tempat tidur...
Merasa bersalah... Karena harus merepotkan suami di sela2 jam persiapannya untuk berangkat kerja.
Dalam hatiku.... Tak henti2nya aku mengucapkan doa supaya ujian ini bisa membersihkan dosa2 suami, orang tua dan mertuaku. Supaya mereka selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini.
Kemarin pas pemilu, subuh2 setelah suami mengucapkan salam selesai sholat, dia langsung membangunkan ku.
"De, bangun de... Itu udah nembus ke celana."
Ternyata darah segar sudah menembus ke celana putih ku. Langsung aku ke kamar mandi untuk membersihkannya. Ternyata setelah celana dibuka, darah segar menetes2 di lantai kamar mandi, saking banyaknya.
Stres sih.... Tapi karena gerakan baby masih ada, aku ga terlalu khawatir. Lanjut tidur lagi karena masih terasa mengantuk. Jam 7 aku terbangun lg dan reflek langsung memegang bagian belakang ku. Dan bener aja, darah lagi2 udah menembus... Kali ini hingga menodai kasur.
Ya Allaah, ada apa ini????
Suami yang biasanya lebih tenang, mendadak takut dan langsung membawaku ke UGD RS BMC.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan usg, ternyata darah berasal dari dalam rahim dikarenakan kontraksi. Dikhawatirkan kalo kami memaksa untuk pulang, tanda2 kelahiran semakin terasa. Sedangkan saat ini usia kehamilan masih 24 minggu.
Kenapa si kontraksi itu begitu hebatnya? Teman2 maupun saudara yang tidak mengetahui keadaan ku, berpendapat kalo ini dikarenakan kecapean.
NOPE! Aku full bed rest sodara2ku.
Pendarahan ini murni karena kontraksi rahim yg terus menerus. Jadi, selama ini dokter selalu meresepkan obat anti kontraksi. Namun seminggu ini dokter menyetopnya, karena dirasa kehamilan yang sudah membesar dan dianggap sudah lebih aman. Ternyata, selama seminggu itu, perut bawah ku selalu nyeri hebat. Aku ga tau kalo itu kontraksi. Aku berpikir kalo itu adalah gangguan usus, karena sempat bbrp hari aku menjalankan puasa dan sembelit akibat kurang serat.
Puncaknya pada pemilu itu, tanggal 9 Juli......
Alhamdulillah, kemarin, tanggal 13 Juli, aku sudah diperbolehkan pulang. Tapiiiiii dengan kondisi yg menurutku malah semakin menyusahkan orang rumah.
Aku harus memakai kateter di saluran pipis, dengan tujuan mengurangi keluarnya darah dan ketuban dikarenakan bolak balik kamar mandi. Ya Allaah.... Sungguh tidak nyaman rasanya. Terkadang terasa seperti sedang menahan pipis, hingga terasa nyeri. Ternyata selang kateter terlipat.
Kalo pup, tetap saya lakukan di kamar mandi dengan posisi duduk. Dan kateter ini begitu menyiksa, karena menurut suster posisinya jadi tertekan.
Dan pagi ini.... Tubuh ku udah segar. Suamiku dengan sabar membersihkan tubuhku, hingga ke sela2.
Yaaaa.... Semua dilakukan di tempat tidur...
Merasa bersalah... Karena harus merepotkan suami di sela2 jam persiapannya untuk berangkat kerja.
Dalam hatiku.... Tak henti2nya aku mengucapkan doa supaya ujian ini bisa membersihkan dosa2 suami, orang tua dan mertuaku. Supaya mereka selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini.
Ya Allaah.... Terima kasih untuk ujian ini. Aku yakin suatu saat, kami semua akan bersyukur dengan ujian2 ini... Aamiin....
Jumat, 27 Juni 2014
Ini Cara Menyapihku...
Mau ceritain tentang pengalaman ku menyapih syaura....
Seriiinggg banget deh setelah syaura masuk umur 1 tahun itu aku browsing2 tentang cara menyapih yang baik. Deg2an plus khawatir, kira2 siap ga yaaaa???!!!
Dan didapatkan lah kesimpulan kalo menyapih itu haruslah dengan cinta. Artinya kita memulai menyusui dgn baik2, maka harus diakhiri dengan baik2 juga. Sedangkan yg aku tau cara lepas nenen dari ortu2 jadul itu kan dengan mengoles yg pait2 ke payudara atau obat merah. Beuuhh, ternyata efek negatifnya banyak bener. Klo ke anak secara psikologis, kalo ke ibunya bisa membuat payudara bengkak dan ujung2nya bisa bikin demam. Daannn, tau banget deh rasanya meriang karena payudara bengkak itu ga enak banget...
Okey, dari hasil babacaan, kita mulai sugesti syaura dari umur 18 bulan, kalo dia sebentar lagi udah mau 2 tahun, yg artinya udah saatnya stop nenen. Gimana caranya supaya kata2 yg disampaikan itu masuk ke logikanya. Jadilah aku menyebutkan anak2 tetangga yang udah lebih besar dari dia, kalo mereka itu udah bisa lari2 dan naik sepeda karena udah ga nenen. Hmmm, entahlah ini aliran yg benar atau ngga... Hahhahaha... Setidaknya aku puas liat mimik muka syaura yg paham.
Selanjutnya, aku tidak mau menawarkan "nenen" lagi ke syaura. Katanya sih begitu.... Tapi tetep aja ya, yg namanya emak2 ga mau repot, pas anak bawel dan si emak lg asyik ngapaaiinnn, ya satu2nya cara mendiamkan yaaa sumpel nenen deh... Bukan begitu mamak2??? ;p
Trus mulai tanya2 juga sama temen2 senasip yang anaknya ga beda jauh umurnya. Rata2 sih pada ragu, bisa ga yaaaa menyapih dengan cinta.
Dan pada akhirnya sampailah di bulan Februari akhir si bulan tak kunjung datang. Setelah dicek, ternyata aku positif hamil... Aaahhh..... Ini judulnya kecepetaann... Target kan nunggu syaura lepas nenen baru mau hamil lagi.
Berhubung aku ikut jadi pengurus aimi bogor, lumayan kan yah bekal2 ilmu tentang per-ASI-an update. Nah, walo hamil, kita masih tetep boleh kok menyusui, dengan syarat, tidak terjadi kontraksi atau flek. Oke, artinya lanjutkan menyusui!!!
Eehhhh, tapi si emak yg notabene adalah penganut aliran jadul bin kudet, mulai ngomel2 ngeliat aku masih tetep nyusuin si syaura. Udah dikeluarin ilmu yg update ttg tandem nursing juga, tetep aja besokannya lupa lagi dan ngebawelin lagi.
Tapi sih ya... Lama2 gerah juga lho nyusuin si syaura smakin deket 2 tahun itu. Aku ga bisa ngapa2in! Dia smakin merajalela nenennya. Udah mah ditambah dia feeling mau punya ade. Kata org2 sih, jd lebih manja...
Sampe lah di akhir bulan Maret, syaura sakit seminggu... Gila yah, itu aku dan suami bergadang terus dan si syaura smakin ga bisa lepas dari nenen. Kebayang dong, payudara ibu hamil itu kan nyeri2 gimana gitu... Eh, ditambah dia ga berhenti2 nenennya.
Hasilnyaaaa, payudara ku nyeri... Puting ku pun lecet2. Nyeriiiii klo syaura dah mulai nenen itu.
Setelah minta restu dari sang suami dan dukungan full dari ortu untuk menyapih, akhirnya pas syaura udah sembuh, aku menyapihnya! Cara menyapih ku sih sepertinya ga sesuai teori yg katanya mengurangi frekuensi ampe stop sama skali. No! Jauh bgt dr situ!
Subuh sih dia masih menikmati indahnya nenen. Eh pas pagi, dia mulai merengek minta nenen, dan aku sama skali ga mengabulkan. Ngamuk dooonnggg.......
Untung ketegaan ku lagi merasuk, jadi ngeliat dia ngamuk2 dengan tatapan mata sinchan ga meluluhkan hatiku. Setelah bbrp lama ngamuk, akhirnya aku menawarkan utk ngemil Nutrishake nya Oriflame. Kebetulan dia suka banget... Eh, langsung diem dan anteng... Klo kata Tukul : emeeeziiinnggg....
Perjuangan belum berakhir sampe di situ. Aku harus menguatkan hati setiap dia meminta nenen dengan rengekan dan tatapan mata sinchan nya.... Beeuuhh, jujur, susaahhh......
Kalo siang sih, aku alihkan perhatiannya dengan main2 keluar rumah. Cuma kalo mau tidur siang, neneknya deh yang turun tangan menggendong dia sampe tertidur.
Nah, malam hari adalah momen ter-deg2-an (bahasa apa pulak itu?). Di sini nih dibutuhkan kekuatan tim yg kompak antara ibu dan ayahnya. Si ayah pun harus rela bergadang demi kelancaran proses menyapih. Jadi kalo malam, ayahnya deh yang menggendong syaura ampe tidur. Trus biasanya kan tengah malam kebangun tuh minta nenen.... Drama dimulai lah.... Syaura nangis2 sambil menatapku dengan tatapan setajam silet... Ahahahaha, mksdnya dengan tatapan mengiba. Sempet terucap, "mas, aku nenenin aja ya?"
Nah disinilah peran ayah. Menguatkan hati si ibu utk tetap konsisten dan mengingatkan lagi visi misi menyapih... *udah kaya debat capres aja yak?*
Akhirnya suamiku turun tangan menggendong syaura sampe tertidur. Bahkan syaura ingin tidur di dada ayahnya. Huuuffhhtt.... Bener2 perjuangan jadi ortu.
Yah, drama ini terjadi kurang lebih selama 3 hari 3 malam sodara2.... Alhamdulillah, smakin lama rengekan dan tangisan semakin berkurang. Tentunya ketika syaura lg mood nya oke, kita bersatu padu mengingatkan dia kalo dia sudah besar, mau punya ade dan udah ga boleh nenen.
Jadilah syaura ku sapih tepat 1 bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-2 di bulan Mei. Nyuri start euuyyy, heheehehehe....
Hmmm, karena aku udah hamil, alhamdulillah ga ada judulnya payudara bengkak. Karena kan hormon yg diproduksi bukan lagi hormon menyusui (prolaktin), tp lebih dominan hormon kehamilan (estrogen dan progesteron). Nah saranku utk para mamak2 yg belum hamil dan ingin menyapih, baiknya mengurangi frekuensi menyusui sampe stop.
Sekian sharing menyapih ala Febry Pane. Smoga bisa menginspirasi para mamak2 yang lagi galau mau pisah nenen, ehehehehe...
Seriiinggg banget deh setelah syaura masuk umur 1 tahun itu aku browsing2 tentang cara menyapih yang baik. Deg2an plus khawatir, kira2 siap ga yaaaa???!!!
Dan didapatkan lah kesimpulan kalo menyapih itu haruslah dengan cinta. Artinya kita memulai menyusui dgn baik2, maka harus diakhiri dengan baik2 juga. Sedangkan yg aku tau cara lepas nenen dari ortu2 jadul itu kan dengan mengoles yg pait2 ke payudara atau obat merah. Beuuhh, ternyata efek negatifnya banyak bener. Klo ke anak secara psikologis, kalo ke ibunya bisa membuat payudara bengkak dan ujung2nya bisa bikin demam. Daannn, tau banget deh rasanya meriang karena payudara bengkak itu ga enak banget...
Okey, dari hasil babacaan, kita mulai sugesti syaura dari umur 18 bulan, kalo dia sebentar lagi udah mau 2 tahun, yg artinya udah saatnya stop nenen. Gimana caranya supaya kata2 yg disampaikan itu masuk ke logikanya. Jadilah aku menyebutkan anak2 tetangga yang udah lebih besar dari dia, kalo mereka itu udah bisa lari2 dan naik sepeda karena udah ga nenen. Hmmm, entahlah ini aliran yg benar atau ngga... Hahhahaha... Setidaknya aku puas liat mimik muka syaura yg paham.
Selanjutnya, aku tidak mau menawarkan "nenen" lagi ke syaura. Katanya sih begitu.... Tapi tetep aja ya, yg namanya emak2 ga mau repot, pas anak bawel dan si emak lg asyik ngapaaiinnn, ya satu2nya cara mendiamkan yaaa sumpel nenen deh... Bukan begitu mamak2??? ;p
Trus mulai tanya2 juga sama temen2 senasip yang anaknya ga beda jauh umurnya. Rata2 sih pada ragu, bisa ga yaaaa menyapih dengan cinta.
Dan pada akhirnya sampailah di bulan Februari akhir si bulan tak kunjung datang. Setelah dicek, ternyata aku positif hamil... Aaahhh..... Ini judulnya kecepetaann... Target kan nunggu syaura lepas nenen baru mau hamil lagi.
Berhubung aku ikut jadi pengurus aimi bogor, lumayan kan yah bekal2 ilmu tentang per-ASI-an update. Nah, walo hamil, kita masih tetep boleh kok menyusui, dengan syarat, tidak terjadi kontraksi atau flek. Oke, artinya lanjutkan menyusui!!!
Eehhhh, tapi si emak yg notabene adalah penganut aliran jadul bin kudet, mulai ngomel2 ngeliat aku masih tetep nyusuin si syaura. Udah dikeluarin ilmu yg update ttg tandem nursing juga, tetep aja besokannya lupa lagi dan ngebawelin lagi.
Tapi sih ya... Lama2 gerah juga lho nyusuin si syaura smakin deket 2 tahun itu. Aku ga bisa ngapa2in! Dia smakin merajalela nenennya. Udah mah ditambah dia feeling mau punya ade. Kata org2 sih, jd lebih manja...
Sampe lah di akhir bulan Maret, syaura sakit seminggu... Gila yah, itu aku dan suami bergadang terus dan si syaura smakin ga bisa lepas dari nenen. Kebayang dong, payudara ibu hamil itu kan nyeri2 gimana gitu... Eh, ditambah dia ga berhenti2 nenennya.
Hasilnyaaaa, payudara ku nyeri... Puting ku pun lecet2. Nyeriiiii klo syaura dah mulai nenen itu.
Setelah minta restu dari sang suami dan dukungan full dari ortu untuk menyapih, akhirnya pas syaura udah sembuh, aku menyapihnya! Cara menyapih ku sih sepertinya ga sesuai teori yg katanya mengurangi frekuensi ampe stop sama skali. No! Jauh bgt dr situ!
Subuh sih dia masih menikmati indahnya nenen. Eh pas pagi, dia mulai merengek minta nenen, dan aku sama skali ga mengabulkan. Ngamuk dooonnggg.......
Untung ketegaan ku lagi merasuk, jadi ngeliat dia ngamuk2 dengan tatapan mata sinchan ga meluluhkan hatiku. Setelah bbrp lama ngamuk, akhirnya aku menawarkan utk ngemil Nutrishake nya Oriflame. Kebetulan dia suka banget... Eh, langsung diem dan anteng... Klo kata Tukul : emeeeziiinnggg....
Perjuangan belum berakhir sampe di situ. Aku harus menguatkan hati setiap dia meminta nenen dengan rengekan dan tatapan mata sinchan nya.... Beeuuhh, jujur, susaahhh......
Kalo siang sih, aku alihkan perhatiannya dengan main2 keluar rumah. Cuma kalo mau tidur siang, neneknya deh yang turun tangan menggendong dia sampe tertidur.
Nah, malam hari adalah momen ter-deg2-an (bahasa apa pulak itu?). Di sini nih dibutuhkan kekuatan tim yg kompak antara ibu dan ayahnya. Si ayah pun harus rela bergadang demi kelancaran proses menyapih. Jadi kalo malam, ayahnya deh yang menggendong syaura ampe tidur. Trus biasanya kan tengah malam kebangun tuh minta nenen.... Drama dimulai lah.... Syaura nangis2 sambil menatapku dengan tatapan setajam silet... Ahahahaha, mksdnya dengan tatapan mengiba. Sempet terucap, "mas, aku nenenin aja ya?"
Nah disinilah peran ayah. Menguatkan hati si ibu utk tetap konsisten dan mengingatkan lagi visi misi menyapih... *udah kaya debat capres aja yak?*
Akhirnya suamiku turun tangan menggendong syaura sampe tertidur. Bahkan syaura ingin tidur di dada ayahnya. Huuuffhhtt.... Bener2 perjuangan jadi ortu.
Yah, drama ini terjadi kurang lebih selama 3 hari 3 malam sodara2.... Alhamdulillah, smakin lama rengekan dan tangisan semakin berkurang. Tentunya ketika syaura lg mood nya oke, kita bersatu padu mengingatkan dia kalo dia sudah besar, mau punya ade dan udah ga boleh nenen.
Jadilah syaura ku sapih tepat 1 bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-2 di bulan Mei. Nyuri start euuyyy, heheehehehe....
Hmmm, karena aku udah hamil, alhamdulillah ga ada judulnya payudara bengkak. Karena kan hormon yg diproduksi bukan lagi hormon menyusui (prolaktin), tp lebih dominan hormon kehamilan (estrogen dan progesteron). Nah saranku utk para mamak2 yg belum hamil dan ingin menyapih, baiknya mengurangi frekuensi menyusui sampe stop.
Sekian sharing menyapih ala Febry Pane. Smoga bisa menginspirasi para mamak2 yang lagi galau mau pisah nenen, ehehehehe...
Kuncinya : kuatkan iman dan hati sebelum memutuskan untuk menyapih. SMangaaatttt!!!!!
Jumat, 20 Juni 2014
Ya Allaah.....
Ya Allaah......
Aku tau rencanaMu slalu indah....
Hamba hanya mohon untuk diberi keikhlasan dan ketabahan dalam menerima ujian dari Mu. Ingatkan aku terus ya, Yaa Allaah....
Terima kasih Engkau slalu ingat padaku... Pada kami.... Peluk kami terus ya, Yaa Allaah...
Rabbighfirlii....
Warhamnii....
Wajburnii...
Warfa'nii...
Warzuqnii...
Wahdinii...
Wa'afinii...
Wa'fu'annii....
Aamiin
Aku tau rencanaMu slalu indah....
Hamba hanya mohon untuk diberi keikhlasan dan ketabahan dalam menerima ujian dari Mu. Ingatkan aku terus ya, Yaa Allaah....
Terima kasih Engkau slalu ingat padaku... Pada kami.... Peluk kami terus ya, Yaa Allaah...
Rabbighfirlii....
Warhamnii....
Wajburnii...
Warfa'nii...
Warzuqnii...
Wahdinii...
Wa'afinii...
Wa'fu'annii....
Aamiin
Kehamilan Ajaib ku
Alhamdulillah ini adalah kehamilan ku yang ketiga. Dan sekarang ini sudah memasuki usia 21 minggu. Artinya sudah setengah jalan aku melewati masa kehamilan ini.
Kehamilan kali ini sungguh luaarrr biasa. Kenapa luar biasa? Karena dari mulai usia kehamilan 12 minggu sampe hari ini, berbagai macam masalah kehamilan aku hadapi. Sudah kenyang rasanya aku jajan ke dokter dan rumah sakit.
Di kedua kehamilan sebelumnya, aku tidak pernah merasakan bagaimana mulesnya mau melahirkan. Tapi sekarang aku merasakannya, padahal belum waktunya....
Di kedua kehamilan sebelumnya, aku tidak pernah merasakan pecahnya ketuban tanda mau melahirkan. Tapi sekarang aku merasakannya, setiap hari, padahal belum waktunya.....
Dan aku pun baru merasakan hamil namun tetap mengeluarkan darah seperti halnya menstruasi di hari pertama sampai hari ketujuh... Semua sudah pernah aku rasakan...
Tapi bayi ini kuat... Dia tetap bertahan walau dokter sudah sering memprediksi kalau dia ga akan bertahan lama.
Alhamdulillaaaahhhh..... Bayi ini lah yang menguatkan ku untuk terus optimis menjalankan kehamilan ini.
Nak..... Kita sama2 berjuang ya... Ini Qadarullah... Allaah Maha Tau yg terbaik untuk kita.
Sehat2 ya anakku cantik :)
Kehamilan kali ini sungguh luaarrr biasa. Kenapa luar biasa? Karena dari mulai usia kehamilan 12 minggu sampe hari ini, berbagai macam masalah kehamilan aku hadapi. Sudah kenyang rasanya aku jajan ke dokter dan rumah sakit.
Di kedua kehamilan sebelumnya, aku tidak pernah merasakan bagaimana mulesnya mau melahirkan. Tapi sekarang aku merasakannya, padahal belum waktunya....
Di kedua kehamilan sebelumnya, aku tidak pernah merasakan pecahnya ketuban tanda mau melahirkan. Tapi sekarang aku merasakannya, setiap hari, padahal belum waktunya.....
Dan aku pun baru merasakan hamil namun tetap mengeluarkan darah seperti halnya menstruasi di hari pertama sampai hari ketujuh... Semua sudah pernah aku rasakan...
Tapi bayi ini kuat... Dia tetap bertahan walau dokter sudah sering memprediksi kalau dia ga akan bertahan lama.
Alhamdulillaaaahhhh..... Bayi ini lah yang menguatkan ku untuk terus optimis menjalankan kehamilan ini.
Nak..... Kita sama2 berjuang ya... Ini Qadarullah... Allaah Maha Tau yg terbaik untuk kita.
Sehat2 ya anakku cantik :)
Langganan:
Postingan (Atom)