assalamualaikum

selamat datang di blognya febry, inilah hidupku yang penuh dengan warna

Kamis, 31 Juli 2014

Renungan Pagi Ku

Pagi ni aku lagi merenung... Merenungkan apa yang akan terjadi dalam 1 bulan ke depan....

Yaaaa, jujur slama hamil ini, aku sering harap2 cemas. Kira2 apa yang akan terjadi besok ya? Maklum, kehamilan ku semakin hari semakin membesar. Dan yang ku rasakan, dengan kondisi kehamilan ku ini, banyak nyeri yg timbul. Sanggup ga ya aku menghadapi nya? 

Tapi aku tau, aku harus selalu berpikiran positif. 
Aku tau, ini semua cara Allaah untuk ku agar aku naik kelas. 
Aku tau, Allaah sedang memperingatiku... 
Aku tau, Allaah ingin aku utk selalu mengingatNya...
Aku tau, Allaah sedang mempersiapkan hadiah yg indah untuk ku...

Aahhh, andaikan manusia sudah bisa melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, aku yakin, kita ga mungkin mempunyai kepasrahan... Ga mungkin mau memperjuangkan hidup... Ga mungkin bisa ikhlas dengan takdirNya... Ga mungkin mau untuk terus berdoa dan mendekatkan diri padaNya...

Ya.... Tugas kita hanyalah terus berdoa dan berjuang untuk terus mendapatkan ridhoNya.. Tugas kita hanyalah terus optimis dan berprasangka baik padaNya...

Karena Allaah pasti akan memberikan yang kita butuhkan... Sesuatu yg indah...

Di mana suatu saat, ketika kita kilas balik mengingat perjuangan ini, kita akan terus bersyukur dan berterima kasih padaNya...

Aahhh.... Allaah.... Maafkan klo aku masih sering mengeluh... Kuatkan aku dengan segala ujian2mu... Ikhlaskan aku, Yaa Allaah... Karena kami tau, kami sanggup...

"Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa... (Al-Baqarah 286)"

Minggu, 13 Juli 2014

Perjalanan Kehamilanku

Lagi2 ngomongin kehamilan ku....

Kemarin pas pemilu, subuh2 setelah suami mengucapkan salam selesai sholat, dia langsung membangunkan ku.
"De, bangun de... Itu udah nembus ke celana."

Ternyata darah segar sudah menembus ke celana putih ku. Langsung aku ke kamar mandi untuk membersihkannya. Ternyata setelah celana dibuka, darah segar menetes2 di lantai kamar mandi, saking banyaknya.

Stres sih.... Tapi karena gerakan baby masih ada, aku ga terlalu khawatir. Lanjut tidur lagi karena masih terasa mengantuk. Jam 7 aku terbangun lg dan reflek langsung memegang bagian belakang ku. Dan bener aja, darah lagi2 udah menembus... Kali ini hingga menodai kasur.

Ya Allaah, ada apa ini????

Suami yang biasanya lebih tenang, mendadak takut dan langsung membawaku ke UGD RS BMC.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan usg, ternyata darah berasal dari dalam rahim dikarenakan kontraksi. Dikhawatirkan kalo kami memaksa untuk pulang, tanda2 kelahiran semakin terasa. Sedangkan saat ini usia kehamilan masih 24 minggu.

Kenapa si kontraksi itu begitu hebatnya? Teman2 maupun saudara yang tidak mengetahui keadaan ku, berpendapat kalo ini dikarenakan kecapean.
NOPE! Aku full bed rest sodara2ku.
Pendarahan ini murni karena kontraksi rahim yg terus menerus. Jadi, selama ini dokter selalu meresepkan obat anti kontraksi. Namun seminggu ini dokter menyetopnya, karena dirasa kehamilan yang sudah membesar dan dianggap sudah lebih aman. Ternyata, selama seminggu itu, perut bawah ku selalu nyeri hebat. Aku ga tau kalo itu kontraksi. Aku berpikir kalo itu adalah gangguan usus, karena sempat bbrp hari aku menjalankan puasa dan sembelit akibat kurang serat.

Puncaknya pada pemilu itu, tanggal 9 Juli......

Alhamdulillah, kemarin, tanggal 13 Juli, aku sudah diperbolehkan pulang. Tapiiiiii dengan kondisi yg menurutku malah semakin menyusahkan orang rumah.

Aku harus memakai kateter di saluran pipis, dengan tujuan mengurangi keluarnya darah dan ketuban dikarenakan bolak balik kamar mandi. Ya Allaah.... Sungguh tidak nyaman rasanya. Terkadang terasa seperti sedang menahan pipis, hingga terasa nyeri. Ternyata selang kateter terlipat.
Kalo pup, tetap saya lakukan di kamar mandi dengan posisi duduk. Dan kateter ini begitu menyiksa, karena menurut suster posisinya jadi tertekan.

Dan pagi ini.... Tubuh ku udah segar. Suamiku dengan sabar membersihkan tubuhku, hingga ke sela2.

Yaaaa.... Semua dilakukan di tempat tidur...

Merasa bersalah... Karena harus merepotkan suami di sela2 jam persiapannya untuk berangkat kerja.

Dalam hatiku.... Tak henti2nya aku mengucapkan doa supaya ujian ini bisa membersihkan dosa2 suami, orang tua dan mertuaku. Supaya mereka selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini.

Ya Allaah.... Terima kasih untuk ujian ini. Aku yakin suatu saat, kami semua akan bersyukur dengan ujian2 ini... Aamiin....